Jumat, 03 Januari 2014

LANDHUIS KROEKOET

“AMAZING AND FUNTASTIC!!”
Kata yang bisa saya ungkapkan untuk menggambarkan gedung yang saat ini masih tegak berdiri di antara himpitan pembangunan hotel modern, yaitu Hotel Novotel Gajah Mada. Begitu lengkap sesuai dengan kondisi aslinya, Gedung Chandranaya yang terlihat kental sekali dengan bangunan Tionghoa  ini tak hanya terawat, namun juga tetap dipergunakan untuk berbagai kegiatan!


Gedung Chandra Naya yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No.118 Jakarta Pusat ini pada awalnya diberi nama Landhuis Kroekoet ini, didirikan oleh keluarga Khouw, yaitu Khouw Tian Sek sekitar tahun 1807. Lalu diteruskan kepada turunannya, Khouw Kim An yang juga seorang pemimpin masyarakat china (Majoor de Chineezen) yang diangkat oleh Belanda semasa 1910 – 1916 dan 1927 – 1942.

   
“Bernilai seni tinggi”
Secara arsitektur dan pernik interior – ornamen kecapi, papan catur, lukisan – Candra Naya memang menunjukkan pemiliknya adalah cendekiawan kaya raya yang menghargai ilmu pengetahuan dan seni. Ornemen gedung berlantai marmer ini dirancang dengan sentuhan mewah kayu hitam bercat warna emas bernilai seni tinggi.


        “Tou-Kung – Pa-Kua”
Jika melihat dari luar, terlihat struktur atap gedung Chandra Naya yang melengkung bergaya Cina disebut sebagai “Tou-Kung” yang menggambarkan status sosial penghuninya. Beberapa ornamen  yang menempel pada gedung Chandra Naya seperti “Pa- Kua” berupa pengetuk pintu berbentuk segi delapan mengartikan sebagai penolak bala, lalu hiasan berupa jamur linchi pada pintu masuk utama yang melambangkan umur panjang.


Suasana sekitar Candra Naya memang tak lagi seperti dulu. Setidaknya, kita masih menemui jejak kejayaan masa silam, jejak imigran Cina daratan yang semula datang ke Tegal lalu hijrah ke Batavia, dan hanya dalam satu generasi berhasil meningkatkan taraf hidup menjadi kaya raya.

Sumber : Google.com - wikipedia.com - blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar