Minggu, 19 Januari 2014

BENTENG FREDERIK HENDRIK DAN TAMAN WILHEMINA

BENTENG FREDERIK HENDRIK DAN TAMAN WILHEMINA




Garis pertahanan Van Den Bosch yang mempunyai hubungan dengan Benteng Frederik Hendrik yang terletak di tengah – tengah Taman Wilhemina, tempat berdirinya Masjid Istiqlal sekarang. Benteng Frederik Hendrik dibangun pada tahun 1834, juga oleh Gubernur Jenderal van den bosch. Kabarnya dari benteng tua yang sudah lama dibongkar ini ada terowongan bawah tanah menuju Pasar Ikan. Bayangkan betapa panjangnya terowongan itu. Diatas benteng Frederik Hendrik dipasang sebuah lonceng besar yang meski sudah tua tetapi berjalan baik itu berada di bawah penilikan took arloji milik Belanda di Rijswijk. “Van Arken” nama toko itu.

Dijaman penjajahan Belanda benteng Frederik Hendrik siang dan malam selalu dijaga oleh tentara. Dari benteng ini tiap pukul 05.00 dan 20.00 selalu terdengar bunyi meriam. Maksud tembakan itu hanya sebagai tanda yang ditujukan bagi kalangan tentara saja.

Wilhemina Park, di tempat masjid Istiqlal sekarang, sebelumnya adalah taman yang sangat luas dan indah. Banyak pepohonan yang rindang di dalamnya. Sungai Ciliwung yang mengalir ketika itu airnya masih sangat jernih. Beberapa jembatan yang bagus dibuat, menghubungkan kedua tepi sungai. Banyak orang datang dan duduk –duduk di bawah naungan kerimbunan pepohonan. Orang pribumi menamakan Wilhemina Park dengan Gedung Tanah. Mungkin karena benteng Frederik Hendrik ada di tengah – tengahnya.



Untuk memperingati serdadu Belanda yang tewas dalam perang Aceh, di taman ini pernah berdiri sebuah monument namanya “Atjeh Monument”. Ternyata orang- orang Belanda sangat menyukai taman di dalam kota. Berikut ini adalah sebagian dari taman –taman tersebut. Fromberg Park di lapangan Monas sebelah timur laut. Agak di sebelah baratnya adalah Vondel Park. Disebelah baratnya lagi, berhadapan dengan Istana Merdeka, Deca Park. Plantsoen van Heutsz Boulevard sekarang bernama Taman Cut Meutia. Taman Suropati di seberang Gedung Bappenas dulu bernama Burgemeester Bisschoplein, sedang Taman Pejambon tadinya Hertogs Park.

Sumber : Jakarta Tempo Doeloe - 1989
Foto : Google.com dan Wikipedia.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar